January 28, 2021

Ciri Remaja Pecandu Narkoba

Ciri Remaja Pecandu Narkoba

Ciri Remaja Pecandu Narkoba – Berdasarkan data yang berhasil dihimpun oleh Badan Narkotika Nasional (BNN), jumlah penderita atau pencandu narkoba di Indonesia banyak terjadi pada usia remaja dan anak-anak sekolah. Berdasarkan data yang ada, jumlah pengguna narkoba usia remaja mencapai 22% dari keseluruhan korban. Lima tahun yang lalu, kurang lebih tahun 2015 jumlah pecandu narkoba mencapai 5,9 juta jiwa. Jumlah ini terus mengalami peningkatan tiap tahunnya sehingga tidak heran jika pada saat ini jumlah penderita narkoba telah mengalami banyak pertambahan.

Pemicu kecanduan narkoba pada anak dan remaja dinilai berasal dari pemberian obat yang bersifat eksperimental, pengaruh teman, masalah dalam keluarga dan kesehatan mental serta riwayat candu secara turun-temurun dari anggota keluarga. Tidak menutup kemungkinan jika salah satu orang tua atau keluarganya pernah terlibat kecanduan narkoba sehingga anaknya yang masih remaja bisa ikut tertular dan menjadi korban. Disamping itu, masalah keuangan keluarga yang tidak tercukupi juga bisa menjadi awal masalah dari anak mengkonsumsi narkoba. Banyak orang tua yang menginginkan uang yang instan dengan bermain judi, akan tetapi kenyataannya malah sebaliknya mereka kehilangan banyak uang. Hal ini bisa berakibat masalah keluarga yang kurang harmonis seperti broken home juga bisa memicu munculnya kecanduan narkoba pada anak. Hal ini juga mengakibatkan kurangnya perhatian, rasa kasih sayang dan cidera atau tekanan mental yang dialami menjadikan anak mencari pelampiasan terhadap hal-hal lain, seperti salah satu contohnya yakni narkoba dan penggunaan obat-obatan terlarang lainnya.

Banyak penelitian yang telah membuktikan bahwa konsumsi narkoba pada orang muda atau masih dalam usia anak-anak memiliki potensi yang sangat besar untuk terus berkembang dan lanjut menjadi kecanduan. Disamping itu, anak-anak dan remaja masih memiliki banyak waktu dan masa depan yang panjang sehingga akan sangat disayangkan ketika mendapati remaja atau anak-anak terlibat dalam kasus narkoba. Hal ini akan sangat disayangkan karena narkoba bisa merusak harapan dan cita-citanya di masa yang akan datang. Akan lebih baik jika kita sebagai orang tua dapat lebih cepat menyadari jika anak-anak telah menjadi pecandu narkoba. Oleh sebab itu, penting untuk kita ketahui mengenai ciri-ciri dan gejala yang muncul pada anak-anak atau remaja yang telah mengonsumsi narkoba.

Gejala Fisik Kecanduan Narkoba

Adapun beberapa ciri-cirinya yang paling ertama yakni gejala fisik atau tanda-tanda yang bisa terlihat secara jelas melalui pandangan mata. Di bawah ini ialah beberapa diantaranya:

  1. Mata memerah disertai mengecilnya bagian pupil mata dibandingkan ukuran sebelumnya.
  2. Sering mengalami mual dan muntal tanpa sebab yang jelas.
  3. Sering terkena flu dan pilek tanpa penyebab yang jelas
  4. Mengalami keluhan mulut yang sakit, hal ini biasanya disertai dengan munculnya bintik-bintik coklat kehitaman di sekitar mulut.
  5. Kerap mengalami pusing atau sakit kepala yang membingungkan.
  6. Munculnya “mulut kapas” atau kondisi seringnya membasahi bibir dan kerap merasa dehidrasi atau rasa kehausan yang sangat dalam.
  7. Munculnya keringat berlebih tanpa alasan yang jelas.
  8. Munculnya memar atau luka di bagian tubuh tertentu.
  9. Sering mengalami pendarahan hidung atau mimisan. Hal ini terjadi jika korban mengonsumsi jenis narkoba kokain dan methamphetamine yang dihirup melalui lubang hidung
  10. Perubahan nafsu makan dan pola tidur yang tidak teratur.
  11. Mengalami kejang secara tiba-tiba (bukan karena riwayat epilepsi)
  12. Tremor dan kerap melantunkan kata-kata yang tidak seharusnya atau dengan kata lain. Pengguna akan mengalami kesulitan berbicara sehingga orang lain sulit dalam memahami apa yang ia katakan.

Berdasarkan tanda-tanda fisik di atas, Anda bisa mengetahui makanah remaja yang sudah terjangkit dengan narkoba. Terlebih, jika Anda sebagai orang tua yang memiliki anak usia remaja, sebaiknya teliti dan perhatikan perilaku dan pola kehidupan sosialnya agar mereka tidak terjerumus dalam konsumsi narkoba dan obat-obatan berbahaya.